By Theeas

Seringkali kita umat muslim was-was apabila hendak mengonsumsi suplemen kapsul yang tidak ada label halalnya – kapsulnya dari gelatin babi atau bukan? Apalagi, Indonesia masih belum bisa memproduksi massal gelatin sendiri. Sebagian besar gelatin kita impor. Walhasil, 80% gelatin yang beredar di pasaran indonesia adalah gelatin babi.

Sebagai informasi, dalam Islam, berobat dengan barang haram hukumnya makruh…bukan haram. Ini adalah keringanan yang diberikan Allah. Namun apabila kita mampu untuk berobat dengan barang halal, maka kita harus beralih ke barang halal. Seorang sahabat Rasul misalnya, dibolehkan Rasul untuk memakai sutra karena kulitnya gatal-gatal. Sutra hukumnya haram apabila dipakai oleh pria, namun dalam hal ini dibolehkan karena bertujuan untuk pengobatan – walau kebolehannya makruh.

Nah back to topic, bagaimana cara membedakan kapsul yang terbuat dari gelatin babi dengan yang bukan? Ternyata caranya gampang sekali, teman-teman pembaca.  Dan saya juga baru tahu ini setelah diberitahu dosen. Cukup dengan modal tangan dan ludah saja.

Mula-mula, jilat jari kita sampai basah oleh ludah. Setelah itu, tempelkan jari pada si kapsul yang dicurigai mengandung gelatin babi. Biarkan menempel beberapa saat, misal selama 15 detik. Nah kalau si kapsul itu lengket di jari kita atau tangan kita jadi kelunturan kapsul itu, berarti kapsul itu terbuat dari gelatin babi. Tapi kalau si kapsul tidak lengket dan tidak melunturi tangan kita, berarti bukan gelatin babi. Bisa jadi gelatin sapi atau rumput laut, tapi bukan babi.

OK. Tenteram sekarang? 🙂

Comments
  1. badroe says:

    ringan sekali ternyata ya untuk membedakanya. Apa sebeneranya yang membedakan nempel/tidak antara gelatibn bagi dengan yang lainnya??

    makasih

  2. amboi says:

    Nempel karen emang babi males mandi dia takut air senengny sama lumpur..jadi lengket deh badannya wkakwkakaa..

    Hanya bercanda mas..

Leave a comment